Istighfar adalah bacaan yang berharap agar diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT atas kesalahan dan khilaf yang terjadi. Bacaan ini menandakan betapa kecilnya Anda di hadapan Allah. Anda sebagai manusia, adalah tempatnya khilaf dan salah. Dengan demikian membaca istighfar bisa berharap agar dosa-dosa yang lalu bisa diampuni.
1. Menyekutukan Allah (Syirik) Syirik atau menyekutukan Allah Subhanahu wa ta'ala adalah dosa besar. Misalnya, Anda menginginkan sesuatu tapi malah meminta ke dukun, yang jelas-jelas hanya manusia bukanlah Tuhan. Syirik merupakan dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah tertulis dalam Alquran, yaitu: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
2. Riya’ (Pamer) Perbuatan yang menimbulkan dosa besar tanpa disadari selanjutnya adalah riya’ (pamer). Riya’ merupakan salah satu perbuatan yang sangat dilarang di dalam ajaran Islam. Bahkan Allah SWT telah berfirman bahwasanya orang-orang yang kerap berbuat riya’ termasuk dalam golongan orang yang celaka.
Dalam Al-Quran, Allah SWT juga menyebutkan doa kaum mukmin yang minta dimaafkan jika melakukan kesalahan dan dimaafkannya dosa yang dilakukan karena tidak disengaja dan lupa (khilaf). "Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan…” (QS Al-Baqarah/2:286). "Dan tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf
Ketika Rasulullah saw menghembuskan nafas terakhirnya, maka kebenaran yang 'Haq' juga ikut terputus. Al Qur'an dan Hadits lah warisan beliau saw bagi kita umat penerusnya dalam memegang fondasi agama ini. Hanya Allah swt dan RasulNya yang 'Haq', kita manusia yang penuh dengan keterbatasan hanya mampu mengutarakan pendapat.
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Qs. Al-Baqarah 2:155)
Artinya, secara kesesuaian matan, ungkapan “Al-Insanu Mahalul Khoto wan Nisyan” bukanlah hadis. Oleh karena itu, dilarang menyandarkan kalimat ini kepada Nabi Muhammad SAW. Salah satu ancaman yang perlu kita ingat adalah sebuah hadis yang berbunyi: من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار.
Oleh: Dr. Misno, MEI. Allah Ta’ala menciptakan manusia dengan sempurna, dari jiwa mulia dan raga sempurna yang membalutnya. Kesempurnaan manusia bukan berarti tanpa cela, justru karena segalanya ada (amal mulia dan dosa) ia disebut manusia. Ketika imannya meningkat maka amal mulia dilakukannya, maka ia mendulang pahala dari Allah Azza wa Jalla.
R3bipQ.